Jumat, 28 Mei 2010

Menakar Pengaruh Kesalehan Orang Tua Terhadap Anak Keturunan

Siang itu, saya dihantarkan angin untuk masuk di perpustakaan utama(PU) UIN Jakrta. Ketak-ketik dikatalog Komputer Perpus, jengkel juga, karena berbagai keyword yang kumasukan tidak muncul juga data buku yang kucari. Semabri jalan menyusuri rak-rak buku di PU mataku melirik tafsir Murah Labid. Wah reflek saya pegang, saya sentuh, kemudian ku menepi dipojokan meja, saya masih menyimpan banayak pertanyaan tentang misteri perjalanan Khidr dan Musa yang diabadikan dalam surat al kahfi itu. Karena waktu yang terbatas, langsung saja saya buka dihalaman surat alkhafi. Wah…saya menemukan banyak keterangan dalam kitab ini. Satu yang kemudian menarik untuk kugali yakni pada ayat 82 tepatnya pada kata “ wakaana abuuhuma shaaliha”. Disana dijelaskan kenapa Allah sampai turun tangan dalam usaha penyelamatan harta karun yang ada dalam puing-puing gudang itu? Yah mufassir menjawab karena memang itu gudang punya kedua anak yatim yang wakaana abuuhuma shaaliha, kedua bapak mereka itu shaleh. Disinilah bukti jelas bahwa ada pengaruh besar peran kesalehan orang tua terhadap masa depan anak keturunannya, begitu apa yang dikutip dalam penjekas tafsir murah labid itu.Keterangan ini seirama dengan anjuran nabi yang menjadikan nasab sebaagai salah satu hal untuk dipertimbangkan sebelum menikah. Islam memang menawarkan solusi tidak hanya untuk masa sesaat, tapi jauh menerobos kejadian-kejadian yang akan terjadi,luar biasa, Islam is masyallah…..

Dalam blog ini